MIMO bukanlah standar baru di area jaringan nirkabel. Tetapi dengan
menggunakan MIMO, koneksi wireless akan lebih cepat dan jarak jangkauan
juga akan semakin jauh. MIMO datang lebih cepat dari yang diperkirakan.
Saat ini sudah ada empat perusahaan networking yang sudah memproduksi
router dengan teknologi MIMO. Dengan harga yang tentunya sangat tinggi,
router-router ini menjanjikan koneksi wireless yang jauh lebih baik
ketimbang hanya mengandalkan standar yang sudah ada. Apakah benar router
MIMO ini dapat meningkatkan daya jangkau dan kecepatan transfer
jaringan nirkabel dari standar yang sudah ada? Seperti apa kerja MIMO
dan berapa besar biaya yang harus ditanggung pemakainya? Pernahkah Anda
mengalami di mana radio atau ponsel Anda tidak mendapatkan sinyal?
Padahal lokasi tempat Anda berada adalah di pusat kota ataudekat dengan
pemancar. Hal ini pasti disebabkan oleh adanya gangguan yang
dikenaldengan sebutan Multipath.
Multipath dapat timbul pada saat sebuah sinyal terpantulkan oleh penghalang. Pada saat sinyal terpantulkan, maka akan terbentuk sinyal-sinyal pantulan. Pada saat sinyal utama mencapai receiver, maka sinyal pantulan akan juga berusaha mencapai receiver. Ketika keduanya berada pada posisi yang sama, maka keduanya saling meniadakan. Karena hal inilah Anda sering mengalami hilang sinyal pada tempat yang tidak berjauhan dengan terminal radio atau menara sinyal ponsel Anda. Tidak hanya sinyal radio dan ponsel saja yang mengalami hal seperti ini, pada jaringan komputer nirkabel kendala ini juga sering terjadi. Hal ini sering membuat kerja jaringan tidak maksimal. Kendala ini berlaku bagi semua standar jaringan nirkabel, mulai dari 802.11a/b dan g. Namun nantinya, hal ini dapat segera diatasi dengan teknologi yang dikenal dengan sebutan MIMO (dibaca: MayMoh).
MIMO adalah teknologi yang rencananya akan dipergunakan oleh standar wireless baru 802.11n. Standar ini sendiri baru diluncurkan kira-kira awal tahun 2007. Saat ini beberapa perusahaan sudah banyak yang menjual teknologi ini secara terpisah dari sistem yang ada. MIMO adalah singkatan dari Multiple Input Multiple Output. Teknologi ini kali pertama diperkenalkan oleh seorang ahli dari Bell Laboratories pada tahun 1984. Dengan teknologi MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan lebih dari satu antena. Tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan.
Dengan menggunakan sistem seperti ini, maka tidak hanya data yang dikirim dapat lebih banyak dan cepat bahkan jarak juga dapat diperluas. Karena sinyal yang membawa data dengan MIMO tidak akan saling meniadakan, sebaliknya sinyal pantulan akan menguatkan sinyal utama. Dengan MIMO, kelemahan ini dijadikan alat untuk menduplikasikan bandwidth. Oleh sebab itu, bila Anda menggunakan jaringan nirkabel dengan standar 802.11g dengan kecepatan efektif 54 Mbps, maka dengan adanya tambahan router MIMO, kecepatannya dapat mencapai 108 Mbps. Mengirim maupun menerima sinyal dengan lebih dari satu antena saja bukanlah sat-satunya sistem yang dibutuhkan oleh MIMO. Untuk dapat menjalankan atau memiliki sebuah MIMO yang baik, maka sistem antena tersebut juga harus dilengkapi dengan Digital Signal Processing yang sangat mendukung untuk dapat mengontrol dan mengolah dengan baik beberapa sinyal yang akan keluar dan masuk. MIMO juga memilki kelemahan, yaitu adanya waktu interval yang menyebabkan adanya sedikit delay pada antena akan mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses di mana system harus membagi sinyal mengikuti jumlah antenna yang dimiliki oleh perangkat MIMO yang jumlahnya lebih dari satu.
Multipath dapat timbul pada saat sebuah sinyal terpantulkan oleh penghalang. Pada saat sinyal terpantulkan, maka akan terbentuk sinyal-sinyal pantulan. Pada saat sinyal utama mencapai receiver, maka sinyal pantulan akan juga berusaha mencapai receiver. Ketika keduanya berada pada posisi yang sama, maka keduanya saling meniadakan. Karena hal inilah Anda sering mengalami hilang sinyal pada tempat yang tidak berjauhan dengan terminal radio atau menara sinyal ponsel Anda. Tidak hanya sinyal radio dan ponsel saja yang mengalami hal seperti ini, pada jaringan komputer nirkabel kendala ini juga sering terjadi. Hal ini sering membuat kerja jaringan tidak maksimal. Kendala ini berlaku bagi semua standar jaringan nirkabel, mulai dari 802.11a/b dan g. Namun nantinya, hal ini dapat segera diatasi dengan teknologi yang dikenal dengan sebutan MIMO (dibaca: MayMoh).
MIMO adalah teknologi yang rencananya akan dipergunakan oleh standar wireless baru 802.11n. Standar ini sendiri baru diluncurkan kira-kira awal tahun 2007. Saat ini beberapa perusahaan sudah banyak yang menjual teknologi ini secara terpisah dari sistem yang ada. MIMO adalah singkatan dari Multiple Input Multiple Output. Teknologi ini kali pertama diperkenalkan oleh seorang ahli dari Bell Laboratories pada tahun 1984. Dengan teknologi MIMO, sebuah receiver atau transmitter menggunakan lebih dari satu antena. Tujuannya adalah untuk menjadikan sinyal pantulan sebagai penguat sinyal utama sehingga tidak saling menggagalkan.
Dengan menggunakan sistem seperti ini, maka tidak hanya data yang dikirim dapat lebih banyak dan cepat bahkan jarak juga dapat diperluas. Karena sinyal yang membawa data dengan MIMO tidak akan saling meniadakan, sebaliknya sinyal pantulan akan menguatkan sinyal utama. Dengan MIMO, kelemahan ini dijadikan alat untuk menduplikasikan bandwidth. Oleh sebab itu, bila Anda menggunakan jaringan nirkabel dengan standar 802.11g dengan kecepatan efektif 54 Mbps, maka dengan adanya tambahan router MIMO, kecepatannya dapat mencapai 108 Mbps. Mengirim maupun menerima sinyal dengan lebih dari satu antena saja bukanlah sat-satunya sistem yang dibutuhkan oleh MIMO. Untuk dapat menjalankan atau memiliki sebuah MIMO yang baik, maka sistem antena tersebut juga harus dilengkapi dengan Digital Signal Processing yang sangat mendukung untuk dapat mengontrol dan mengolah dengan baik beberapa sinyal yang akan keluar dan masuk. MIMO juga memilki kelemahan, yaitu adanya waktu interval yang menyebabkan adanya sedikit delay pada antena akan mengirimkan sinyal, meskipun pengiriman sinyalnya sendiri lebih cepat. Waktu interval ini terjadi karena adanya proses di mana system harus membagi sinyal mengikuti jumlah antenna yang dimiliki oleh perangkat MIMO yang jumlahnya lebih dari satu.
“True MIMO”
Saat ini salah satu perusahaan yang mengklaim dirinya memiliki chipset
“True MIMO” adalah Airgo. Sudah ada beberapa perusahaan perangkat
jaringan yang menggunakan chipset MIMO dari Airgo ini untuk router
wireless-nya. Di antaranya Belkin, Linksys, dan Netgear. Selain Airgo,
perusahaan lain yang memproduksi chipset serupa adalah Atheros dan
Video54. ketiganya memiliki perbedaan masing-masing. Bila Airgo
mengatakan produknya merupakan “True MIMO” (MIMO yang sebenarnya) hal
ini dikarenakan, sistem yang dimiliki oleh Airgo tidak menduplikasikan
sinyal, melainkan dengan Digital Signal Processor (DSP) yang kompleks
membagi sinyal menjadi dua bagian dan mengirimkannya melalui dua antena.
Kemudian receiver-nya akan menangkap kedua jenis sinyal tersebut dan
memprosesnya dengan DSP yang serupa untuk mengubah sinyal radio menjadi
digital dengan menggunakan tiga antena receiver. Sedangkan Artheros
menggunakan sistem yang berbeda, chipset Artheros bukan membagi,
melainkan menduplikasikan data dan mengirimkannya melalui dua sinyal.
Receiver pada Arteros sendiri hanya menggunakan dua antena. Lain halnya
dengan Video54 yang menggunakan sekaligus tujuh antena internal untuk
mengirimkan data kereceiver yang menggunakan dua antena.
Dengan 100 Mbps
Seperti halnya dalam sebuah jaringan komputer, tidak hanya komputer saja
yang saling berkomunikasi. Banyak perangkat lain selain komputer dapat
masuk di dalamnya. Di antaranya ada printer, scanner, kamera, dan masih
banyak lagi. Salah satu yang membutuhkan bandwidth cukup besar adalah
kamera, khususnya kamera video. Kamera video yang kini banyak sekali
dipergunakan untuk pemantauan mulai dari gedung sampai kondisi
lalu-lintas membutuhkan bandwidth yang sangat besar, mengingat file
video adalah salah satu jenis file yang besar. Apalagi bila gambar yang
ditangkap video tersebut dibutuhkan secara real time, maka kecepatan
juga akan sangat dibutuhkan. Jika harus memonitoring suatu lokasi dengan
menggunakan kamera berkabel, hal ini tidak akan sulit. Apalagi jika
terminal pemantau tidak jauh dari lokasi kamera. Dan kamera memang tidak
pada posisi yang sulit terjangkau. Namun, lain halnya bila kamera harus
diletakkan di tempat yang sulit terjangkau dan jauh dari terminal
pemantau. Contohnya sebuah kamera monitoring lalu-lintas yang harus
diletakkan di sebuah gedung atau jembatan. Sedangkan, terminal
pemantaunya sendiri terletak sangat jauh dari lokasi. Hal ini tentu akan
sangat sulit bila menggunakan kabel. Oleh sebab itu, terkadang jaringan
nirkabel dengan bandwidth dan kecepatan yang besar sangat diperlukan
agar streaming data dapat berjalan lancar dan bersih. Apakah dengan
alasan kebutuhan ini, Anda harus terburu-buru membeli router dan LAN
card yang harganya jauh lebih mahal ketimbang sistem standar?
Tergantung. Apakah Anda membutuhkan koneksi yang jaraknya cukup jauh
dengan segera atau tidak? Jika ya, maka pilihan ini terasa wajib bagi
Anda. Namun bila tidak, tidak akan ada salahnya menunggu satu atau dua
tahun lagi. Bukankah dengan standar baru Anda akan mendapatkan lebih
banyak keuntungan selain teknologi MIMO yang lebih matang.
sumber : http://syah69.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar